Halaman

Senin, 18 Februari 2013

MENGENAL PALANG MERAH INDONESIA


MISI PMI KALIMANTAN TIMUR

Dalam kurun waktu beberapa tahun PMI kalimantan timur mulai berbenah setelah terpilih kePengurusan baru yang di gawangi oleh bapak Ir. H. Nusyirwan Ismail , MSi .dan beberapa pengurus PMI kalimantan timur lainya yang memiliki potensi yang sangat baik dalam membangun PMI kalimantan timur secara gelobal.
       dengan tekat yang sangat mengembu-gembu PMI Kalimantan Timur memiliki keinginan untuk menjadikan organisasi yang handal dalam setiap kegiatan kemanusiaan terutama pada saat penanganan bencana serta kegiatan-kegiatan lainya yang ril di lakukan oleh PMI Kalimantan Timur di seluruh tingkatan di beberaapa kabupaten atau kota di kaltim. 
      pak Nus sapaan akrab beliau ...tidak asing di pendengaran masyarakat samarinda dan bahkan se-kalimantan timur hampir mengenal beliau , bagaimana tidak  orang yang di sapa Pak Nus ini  juga menjabat sebagai   wakil walikota samarinda saat ini . dengan kepopuleran beliau ini lah PMI kalimantan Timur Melakukan Pembenahan dlam beberapa sektor unggulan yang mana sebagina tugas itu adalah kewajiban PMI untuk melakukanya .dan untuk menuju kalimantan Timur Bebas Bencana maka diperluka kerjasama kepada beberapa mitra yang memilki tujuan yang sama untuk mengurangi bencana 
    
            dengan moto PMI Kalimantan Timur mengabdi tanpa henti untuk  memnolong sesama inilah pengurus PMI kalimantan Timur bertekat untuk mengokohkan organisasi PMI dan meningkatkan sumberdaya manusia yang handal dan terampil untuk tujuan dan visi serta misi PMI kaltim untuk membangun dan membantu Pemerintah dalam penanganan-penanganan crisisi kemanusiaan terutama bencana dan donor darah di kalimantan Timur.

Menuju kalimantan Timur Bebas Bencana............


Minggu, 17 Februari 2013

Suka Duka Menjadi Relawan


Keinginan Menjadi Relawan adalah jarang dilakukan oleh semua orang! Namun tidak untuk Anto Darsono pria  yang beralamatkan di Loa bakung komplek perumahan korpri ini telah lama menjadi relawan , kesehariannya bekerja di salah satu Instansi Pemerintahan di samarinda ini tidak menyurutkan niatnya untuk mengabdikan dirinya bergabung dan menjadi relawan Palang Merah Indonesia kota samarinda .
                Menurut kk Anto sapaan teman-teman di PMI ...Menjadi relawan itu sungguh mulia dan sebagai amal ibdah kita kelak di akhirat , maka dari itu semenjak lulus SMA beliau memutuskan untuk mengabdi dan menjadi relawan PMI kota Samarinda hingga sekarang. Pengalaman yang beliau alami semenjak bergabung di palang merah indonesia sangat lah tidak di ragukan lagi karena beberapa even nasional serta pelatihan-pelatihan nasional telah beliau ikuti hingga saat ini belau tetap eksisi menjadi bagian relawan Palang Merah Indonesia.Keterlibatan Beliau di Palang merah beranjak dari bergabung di KORPS SUKARELA dan sekarang bergabung di Tenaga Sukarela  PMI Tidak menyurutkan beliau untuk selalau eksisi di kegiatan-kegiatan kepalangmerahan , itu di buktikan beliau dengan  aktif dalam melakukan pembinaan di kalangan Palang Merah Remaja Khususnya di SMK 16 Farmasi Samarinda.
                Pada muskot PMI Kota Samarinda  bulan desember tahun 2012 lalu beliau  di ajukan menjadi Pengurus PMI Kota Samarinda  dan lengkaplah sudah perjalanan serta liku-liku beliau selama bergabung  menjadi Anggota Palang Merah Indonesia Kota Samarinda.keinginan beliau saat ini adalah  mengabdi sebaik-baiknya  serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan berbedoman serta mengamalkan Prinsi-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah Dan Bulan Sabit Merah Internasional sesuai dengan bidang beliau yaitu sebagai pelatih diseminasi Kepalangmerahan di PMI Kota Samarinda bahkan di tingkat Provinsi Kalimantan Timur.
                Tekat Beliau untuk terus mengabdikan diri kepada Palang Merah Indonesia Tidak lupa juga karena dukungan oleh keluarga yang sangat tau aktiftas yang di lakukan beliau di palang Merah indonesia.dukungan ini lah yang membuat bapak beranak 2 ini terus  tapil dan mengabdikan diri nya untuk kemajuan PMI kota Samarinda . semoga bergabungnya beliau di kepengurusan PMI Kota Samarinda bisa menjadikan citra PMI lebih maju dan berkembang khususnya di segi Kemanusiaanya serta disegi pelayanan lainya yang langsung berhubungan dengan masyahrakat karena Menurut Beliau PMI adalah Milik Kita Bersama Serta Milik Masyahrakat. 

Kamis, 14 Februari 2013

SEJARAH SINGKAT PALANG MERAH REMAJA

Terbentuknya Palang Merah Remaja Dilatar Belakangi terjadinya Perang dinua tahun ( 1914- 1918 ) pada waktu itu australia sedang mengalami perang . karena Palang Merah australia kekurangan tenaga untuk memeberikan bantuan , akhirnya mengerahkan anak-anak sekolah supaya turut membantu sesuai dengan kemampuanya. mereka di beri tugas -tugas ringan seperti mengumpulkan Pakaian -pakaian bekas dan majalah-majalah serta koran Bekas . anak-anak tersebut terhimpun dalam suatu bdan yang di sebut Palang Merah Remaja ( PMR ) atau Junior Red Cross
           
               Pada tahun 1919 didalam sidang liga Perhimpunan Palang Merah Internasional diputuskan bahwa Gerakan Palang Merah Remaja menjadi satu bagian  dari perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Kemudian usaha tersebut di ikuti oleh Negara-Negra Lain dan tahun 1960 dari 145 Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sebagian Besar sudah memiliki Palang Merah Remaja


Sedangkan diIndonesia Palang Merah Remaj Pertama kali di Bentuk di jakarta 1 Maret 1950 melalu Kongres PMI KE -IV Tepatnya bulan januari 1950  di jakarta. yang pada saat itu Palang Merah remaja di Pimpin oleh Ny. siti dasimah dan Paramita Abdurahman . dulu Palang Merah Remaj di indonesia Bernama Palang Merah Pemuda dan sekarang di ganti menjadi Palang Merah Remaja ( PMR ).       

Kamis, 07 Februari 2013

KISAH RELAWAN PMI KALTIM


Nyaris Tewas Diterjang Wedus Gembel

Minggu, 3 Februari 2013 - 09:32:29
|
Metropolis
|
Dibaca : 183 Kali

KISAH RELWAN PMI KALIMANTAN TIMUR 

ADALAH Mesdiono Matali Samad. Usianya baru genap 43 tahun pada 15 Januari 2013 lalu. Namun, lebih dari setengah umurnya ia habiskan menjadi relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Samarinda. Pria bertubuh subur ini bergabung menjadi relawan sejak 1989. Sebelum bergabung menjadi relawan hingga sekarang,  ia bekerja di sebuah perusahaan swasta selama dua tahun. “Saat itu, saya sangat bosan dengan rutinitas harian saat itu,” ucapnya. Di perusahaan tersebut, ia bekerja sejak pukul tujuh pagi hingga lima sore. Ia merasa hidupnya sebagai makhluk sosial seakan diambil. Kemudian seorang temannya mengajak bergabung menjadi relawan dan bertahan hingga sekarang.
“Menurut saya, menjadi relawan adalah sebuah panggilan jiwa,” ucap pria yang sekarang menjabat sebagai Kepala Markas PMI Provinsi Kalimantan Timur ini. Seiring perjalanannya sebagai relawan, ia pernah diterjunkan ke daerah bencana baik di Kalimantan Timur dan luar daerah. Sebut saja bencana gempa bumi diikuti tsunami di Banda Aceh pada 26 Desember 2004 lalu.
Ada pengalaman menarik, saat ia bertugas di provinsi yang dijuluki Serambi Makkah tersebut. Kala itu, sudah memasuki minggu ketiga ia di Aceh sejak menginjakkan kaki pada 31 Januari 2005. “Kami dan beberapa relawan lainnya harus mengantarkan logistik ke Meulaboh,” kenangnya. Meulaboh adalah ibu kota Kabupaten Aceh Barat. Kota ini terletak sekitar 175 km tenggara kota Banda Aceh dan Meulaboh adalah kawasan terparah saat bencana tersebut.
Iring-iringan kendaraan berangkat dari Banda Aceh sekira pukul 07.00 pagi. Awalnya perjalanan ke Meulaboh disuguhi pemandangan hutan dan sawah yang indah namun sepi. Namun, di pertengahan jalan konvoi yang membawa obat-obatan, makanan, serta peralatan kesehatan ini diadang oleh barisan senapan AK-47 yang disusun sedemikian rupa. Padahal pada saat itu kiri dan kanan jalan adalah hutan yang sunyi. “Saya selaku pimpinan rombongan, memutuskan turun dari mobil dan melihat keadaan sekitar diikuti oleh anggota rombongan,” jelasnya.
Tak kurang lima menit kemudian, seorang pria datang dalam hutan. Barulah ia sadar kalau pria itu adalah anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Lalu, tak tahu dari mana rombongan ini telah diadang oleh puluhan anggota GAM lainnya.  “Mereka datang dari segala penjuru tanpa kami ketahui. Tiba-tiba saja ada,” ucapnya.
Pria yang berada di depan rombongan kemudian bertanya kepada Mesdiono perihal barang bawaan dan tujuan mereka. Kemudian pria itu juga mengutarakan tujuan mereka bahwa banyak warga di dalam hutan yang butuh bantuan. “Saya langsung mempersilakannya mengambil kebutuhan yang mereka perlukan,” ucapnya. Tak lama setelah mengambil semua yang mereka butuhkan, para anggota GAM tersebut langsung bubar tanpa jejak. Senapan AK-47 yang sebelumnya menghalangi jalan mereka sudah hilang entah ke mana.
Ia juga pernah nyaris menjadi korban wedus gembel atau awan panas pada bencana letusan Gunung Merapi, Jawa Tengah, pada 2006 silam. Awan panas yang disemburkan gunung berapi dengan aktivitas vulkanik yang tinggi ini sempat mengejarnya saat melakukan pemantauan lokasi di Desa Serumbung Kabupaten Kagelang,  Jawa Tengah. Kala itu ia dan relawan lainnya baru beberapa jam menapakkan kaki di desa yang jaraknya hanya 3,5 Kilometer dari puncak Merapi.
“Tiba-tiba terjadi getaran. Sebenarnya getaran yang kecil tapi ketika saya berbalik awan panas sudah meluncur dari arah puncak,” kenangnya. Sontak, suasana desa yang sebelumnya tenang berubah riuh oleh warga yang menyelamatkan diri. Tak memikirkan lagi wedus gembel yang mengejarnya. Yang ia pikirkan hanyalah berlari secepat-cepatnya sembari melihat kalau-kalau ada warga yang terjebak. Untunglah jalan yang ia pilih saat itu bukan merupakan kawasan aliran awan panas Merapi tadi. “Saat itu, saya merasa kematian cukup dekat menghampiri saja,” katanya.
Selain sebagai kepala Markas PMI Kaltim, ia juga masih sering turun ke lapangan. Seperti banjir yang terjadi di Samarinda baru-baru ini, ia masih ikut terjun ke daerah bencana. Saat media ini menanyakan bagaimana keluarga menerima pekerjaannya sebagai relawan yang harus terjun ke daerah bencana. “Istri dan anak-anak saya sudah maklum dengan pekerjaan saya sebagai relawan. Jadi mereka sudah cukup terbiasa,” pungkasnya. (*/fch/tom/k1)



PETA RAWAN BENCANA 2 KOTA BALIKPAPAN





















PETA RAWAN BENCANA KOTA BALIKPAPAN









selalu ada PMI DI Setiap Bencana

Selalu ada PMI Di setip Bencana

iapa pun tidak menginginkan adanya bencana dan musibah , kalau Yang Maha Kuasa berkehendak  musibah dan bencana pun akan datang kapan saja dan dimana saja baik di dataran renda hingga di dataran tinggi, lalu bagaimana jika bencana itu datang tiba-tiba??
                Relawan PMI sebagai Insan PMI yang memang sudah mengetauhi bahwa salah satu tugas utamana adalah membantu pemerintah dalam penanggulangan bencana. PMI sendiri telah memiliki organsasi diseluruh Indonesia yang berjenjang. Mulai dari tingkat Pusat, Provinsi, kota / Kabupaten Hingga Tingkat Kecamatan. PMI juga dalam penaganan Bencana Memiliki Prosedur System Oprasional yang sangat baik dan bisa di handalkan dalam setiap penaganan Bencana di Indonesia bahkan hingga di luar negri.
                Ketika terjadi runtuhnya jembata Kutai Kartanegara PMI dan seluruh relawan PMI kalimatan Timur selalu siap dan tanggap dalam melakukan oprsai penanganan Runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara pada Bulan November tahun 2011 lalu. Dengan segenap armada dan seluruh relawan yang dimliki PMI provinsi Kalimantan timur bahu membahu melakukan bantuan hingga 1 Bulan lamanya .
                Relawan yang dimiliki PMI Provinsi Kalimantan Timur sangat bisa   dihandalkan dan hampir semua relawan yang terlibat memiliki keterampilan yang bisa di handalkan dalam penanganan bencana, relawan PMI yang tergabung dalam Korps Sukarela ( KSR) dan Tenaga Sukarela ( TSR ) yang di milki PMI Provinsi Kalimantan Timur hampir berjumlah 700 Orang yg tersebar di seluruh Kabupaten/ Kota di Kaltim. Jadi bila bencana juga tidak bisa di bendung maka Relawan PMI siap untuk melakukan misi kemanusia dan siap untuk membatu para korban yang mengalami bencana dan mengalami musibah dimana pun berada.
                Jika pembaca yang budiman ingin mengetauhi lebih dalam lagi terkait perkembangan dan berita tentang kegiatan PMI dipersilahkan menghubungi Markas PMI Provinsi Kalimantan Timur Jalan Palang Merah Indonesia No. 1 Telp ( 0541 ) 736954 atau email-pmikaltim@yahoo.com


              Gema
                        Kaltim
RELAWAN ASET TAK TERGANTIKAN